Ketika orang melakukan korupsi maka ketahuilah bahwa dia sedang melakukan maksiat terburuk.Bukan hanya merusak amanah tapi juga memasukan racun kedalam darahnya untuk merusak hatinya. Racun ini membuat dia lupa hakikat cinta.
Imâm al-Ghazâlî dalam kitab Al-Arba´în fî Ushûl al-Dîn menjelaskan bahwa jiwa seseorang yang sudah terbiasa merasakan kenikmatan berbuat jahat seperti Korupsi maka dapat dipastikan akan sulit untuk cinta kepada Tuhan, cinta kepada makhluk.
Apalagi karena harta dan kekuasaan membuat dia terus mendapatkan kemudahan melakukan perbuatan maksiat itu. Jadi bohong besar kalau dia bilang mencintai bangsa dan negara,keluarga teman.Bohong!
Imâm al-Ghazâlî dalam kitab Al-Arba´în fî Ushûl al-Dîn menjelaskan bahwa jiwa seseorang yang sudah terbiasa merasakan kenikmatan berbuat jahat seperti Korupsi maka dapat dipastikan akan sulit untuk cinta kepada Tuhan, cinta kepada makhluk.
Apalagi karena harta dan kekuasaan membuat dia terus mendapatkan kemudahan melakukan perbuatan maksiat itu. Jadi bohong besar kalau dia bilang mencintai bangsa dan negara,keluarga teman.Bohong!
Dia tidak pernah mencintai siapapun. Dia lebih mencintai dirinya sendiri!.
Karenanya bila sudah diatas ambang batas, dan peringatan dari orang sholeh tak lagi didengar maka Tuhan yang berkuasa berbuat dengan sesukanya. Caranya ya dengan mencabut kenikmatan dunia. Bila harta yang membanggakan maka harta itu akan dicabut Tuhan seperti Tuhan membenamkan Qarun kedalam perut bumi. Bila kekuasaan yang membanggakan maka kekuasaan ini akan dijungkirkan seperti Firaun yang tenggelam didasar laut. Bila anak yang membanggakan maka anak itupula yang akan mengabaikannya dan melupakannya. Bila Istri/suami yang dibanggakan maka istri/suami itupula yang akan melecehkanya. Bila teman yang dibanggakan, teman itupula yang akan menghinakannya.
Ketika dia jatuh...
Bayangkanlah bagaimana bila sampai itu terjadi pada diri kita. Jabatan melayang ,harta ludes, anak melecehkan, istri mengacuhkan, sahabat pergi menjauh. Saya yakin tak ada satupun kita sanggup bila itu datang. Sebelum terlambat, marilah bertobat dan Tuhan maha pengampun. Mengapa ? Tatkala Tuhan menciptakan para makhluk, Dia menulis dalam kitab-Nya, yang kitab itu terletak di sisi-Nya di atas ‘Arsy, “Sesungguhnya rahmat-Ku lebih mengalahkan kemurkaan-Ku.”
Marilah bertobat, kini dan disini agar bangsa ini bisa menyelesaikan lautan kemiskinan dan menjadi cahaya kasih sayang bagi semua.
Karenanya bila sudah diatas ambang batas, dan peringatan dari orang sholeh tak lagi didengar maka Tuhan yang berkuasa berbuat dengan sesukanya. Caranya ya dengan mencabut kenikmatan dunia. Bila harta yang membanggakan maka harta itu akan dicabut Tuhan seperti Tuhan membenamkan Qarun kedalam perut bumi. Bila kekuasaan yang membanggakan maka kekuasaan ini akan dijungkirkan seperti Firaun yang tenggelam didasar laut. Bila anak yang membanggakan maka anak itupula yang akan mengabaikannya dan melupakannya. Bila Istri/suami yang dibanggakan maka istri/suami itupula yang akan melecehkanya. Bila teman yang dibanggakan, teman itupula yang akan menghinakannya.
Ketika dia jatuh...
Bayangkanlah bagaimana bila sampai itu terjadi pada diri kita. Jabatan melayang ,harta ludes, anak melecehkan, istri mengacuhkan, sahabat pergi menjauh. Saya yakin tak ada satupun kita sanggup bila itu datang. Sebelum terlambat, marilah bertobat dan Tuhan maha pengampun. Mengapa ? Tatkala Tuhan menciptakan para makhluk, Dia menulis dalam kitab-Nya, yang kitab itu terletak di sisi-Nya di atas ‘Arsy, “Sesungguhnya rahmat-Ku lebih mengalahkan kemurkaan-Ku.”
Marilah bertobat, kini dan disini agar bangsa ini bisa menyelesaikan lautan kemiskinan dan menjadi cahaya kasih sayang bagi semua.
.
Tidak ada komentar: